Senin, 13 Juni 2016

QA’QA IBNU AMR

  
   Nama lengkapnya Qa’qa bin Amr At-taimi, seorang penyair Arab terkemuka, ia temasuk pemimpin pasukan berkuda dan pahlawan Arab di masa jahiliyah dan masa Islam. Dan Qa’qa adalah saudara dari Ashim bin Amr At-Taimi, seorang penyair dan penunggang kuda yang handal.
      Abu Bakar pernah mengatakan, “Orasi Qa’qa di hadapan para prajurit lebih baik dari 1000 prajurit.”
     Khalid bin Walid pernah meminta bala bantuan kepada Abu Bakar saat mengepung kota Al-Hirah. Kemudian Abu Bakar mengutus Qa’qa’ bin Amr sambil berkata, “Tidak ada satu pasukan musuh pun yang dapat mengalahkan orang seperti dia.”
     Qa’qa’ bergabung bersama pasukan Ali bin Abi Thalib dalam perang Shiffin dan perang Al-Jamal. Ia berdomisili di Kufah dan ikut dalam perang Al-Yamurk dan perang Al-Qadisiyah. Ia pernah berhasil membebaskan Damaskus, Mesir, dan sebagian besar wilayah Persia.
     Dalam perang Al-Yamurk, Khalid bin Walid menyuruh Qa’qa’ dan Ikrimah untuk mengobarkan api perang untuk memulai pertempuran.

     Ia adalah salah satu diantara empat orang yang diutus Umar bin Khattab untuk membantu pasukan yang dipimpin amr ibnu Ash di Mesir.
     Dalam perang al-Qadisiyah, iring-iringan gajah Persia mengganggu pasukan kuda kaum muslimin. Kuda yang ditunggangi lari karena takut dengan gajah. Qa’qa menyusun taktik dengan mendatangkan beberapa ekor onta dan menghiasinya dengan kain wool tebal dan kulit, lalu dipasang berguk, sehingga satu ekor onta dapat menutupi satu prajurit dan seekor kuda. Onta yang dihiasi mirip dengan gajah, prajurit yang menunggangi onta tersebut meloncat ke pasukan berkuda musuh, lalu membunuhnya, dan taktik inilah yang menjadi salah satun faktor yang menyebabkan kaum muslimin menang. Dalam perang tersebut Qa’qa membunuh Rustam, panglima perang tentara Persia.
     Qa’qa’ juga berhasil merampas pedang milik Herculee, raja Romawi; perisai milik Bahram, raja Persia; perisai milik Khaqan; perisai dan pedang milik Na’mam. Dalam berbagi momentum, ia seringkali memakai pedang milik Herculee san perisai milik Kisra sebagai perhiasan.
     Ali bin Abi Thalib pernah mengutusnya untuk menemui Thalhah dan Zubair dalam perang Al-Jamal. Mereka akhirnya berdamai setelah mendengar apa yang disampaikan Qa’qa.
     Ia meninggal tahun 40 H.


Referensi: Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, penerbit:Pustaka AL-KAUTSAR, 2003, Jakarta Timur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar